Kamis, 21 Januari 2016

TUGAS 7



LAPORAN KEUANGAN DAN INDIKATOR KINERJA PERUSAHAAN

Laporan keuangan perusahaan terdiri atas 3, yakni Laporan Posisi Keuangan atau Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas. Laporan keuangan merupakan rapor kenaikan kelas ibarat seorang siswa atau pelajar. Apapun aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan akan tercermin dalam Laporan keuangan. Wahyudiono (2014) mengatakan bahwa “laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak luar perusahaan”. Laporan keuangan ini satu-satunya dokumen yang dapat kita peroleh untuk memahami suatu perusahaan.
Sebagai pemilik perusahaan, DIrektur, Manajer, Kreditur, para karyawan dan juga calon investor, pada akhirnya mau tidak mau dituntut untuk mengenal dengan baik seluk beluk laporan keuangan. Tidak mungkin seorang manajer keuangan dapat mengambil keputusan untuk sewa atau beli kendaraan operasional perusahaan tanpa memahami profitabilitas perusahaan. Dalam arti, manajer tidak akan paham sejauh mana dampak keputusannya terhadap untung ruginya perusahaan. Laporan keungan merupakan alat komunikasi utama suatu perusahaan. Dengan laporan keuangan itu pula perusahaan dapat mengomunikasikan kegiatan proses produksi atau bisnisnya. Dengan laporan itu pula perusahaan perusahaan bisa mencari investor baru bahkan pengajuan kredit ke bank untuk mendapatkan pembiayaan baru.
Pada kenyataannya laporan keuangan adalah indikator yang menilai kinerja organisasi dimasa lampau.Laporan itu tidak bisa dijadikan patokan tunggal untuk menentukan strategi dimasa mendatang. Mengenai indikator internal dan eksternal keseimbangan dari factor-faktor tersebut berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Dini factor internal merupakan penyebab input dan outputnya factor eksternal. Karena saling berkaitan, kedua indikator ini harus dijaga keseimbangannya dan BSC memungkinkan hal itu.
Mengenai indikator yang bersifat Leading dan lagging BSC memetakan ‘’penyebab’’ yang mendorong terciptanya kinerja yang baik atau yang buruk, serta akibat yang dapat ditimbulkan dari sebab-sebab tersebut. Bastian (2006) mengatakan bahwa indikator kinerja perusahaan merupakan ukuran tingkat suatu sasaran perusahaan. Keunggulan BSC dibanding dengan konsep perencanaan strategi lainnya ialah bahwa BSC dapat menjaga keseimbangannya diantara indikator-indikator tersebut. Keuangan organisasi dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam pendekatan keuangan jangka pendek, srategi yang digunakan adalah strategi produktivitas. Contoh kegiatan yang dilakukan adalah untuk memperbaiki struktur biaya ialah pengurangan belanja tunai dan minimalisasi produk yang cacat. Berbeda dengan pendekatan keuangan yang bertujuan jangka panjang dilakukan strategi khusus yang disebut strategi pertumbuhan. Staretegi ini meliputi 2 hal utama yaitu peningkatan pendapatan dan peningkatan nilai bagi pelanggan. Untuk hal yang pertama, organisasi akan mencari berbagai peluang dan melakukan berbagai kegiatan seperti meningkatkan sumber atau mencari sumber baru dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan.

DAFTAR PUSTAKA:
           →  Wahyudiono. 2014. Laporan Keuangan. Jakarta : Raih Asa Sukses
          Bastian, indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar